Thursday, November 3, 2016

8 Masalah Yang Khatim Al Ashom Pelajari Semenjak Umur Beliau 33 Tahun

IKLAN ANDA




Ada yang pernah dengar khatim al-ashom? Mungkin dari kita lebih banyak yang mengenal artis korea dan india, tak mengapa lah, emang udah zamannya...wkw

Kalian tahu sob, ada 8 masalah yang beliau pelajari semenjak umur beliau 33 tahun, apa-apa kah itu? Mari kita simak perkata’an beliau di bawah ini.


Yang pertama beliau berkata:


Aku memandang kepada manusia, maka aku melihat tiap2 manusia itu mencintai orang yang di cintainya, maka di sa’at dia meninggal, orang yang dicintainya akan mengantarnya sampai ke kubur, apabila sampai di kubur, meninggalkan akan dia oleh orang yang dicintainya.

Maka aku jadikan perbuatan baik lah yang paling kucintai, maka apabila aku masuk akan kubur, masuk juga yang kucintai beserta ku ke dalam kubur.


Perkata’an beliau yang kedua:


Aku membaca pada ayat al-Qur’an Allah Berfirman “wa amma man khafa maqaama robbihi wa naha nafsa anil hawa, fa innal jannata hiyal ma’wa” artinya: dan adapun orang yang takut akan kedudukan tuhannya, dan dia menahan nafsunya dari keinginannya, maka sesungguhnya surgalah yang pantas untuk dia.

Maka aku berjuang pada menolak nafsuku, sehingga dia jinak hanya kepada perbuatan ta’at kepada Allah.


Perkata’an beliau yang ketiga:


Sesungguhnya aku memandang kepada ini manusia, maka aku melihat beserta setiap seseorang itu ada sesuatu, yang bagi itu sesuatu ada harga dan kadar, yang meninggikan itu sesuatu akan dia dan menjaganya (mungkin maksud beliau sesuatu itu adalah harta).

Kemudian aku memikirkan kepada firman Allah yang berbunyi “maa inda kum yanfadu wa maa inda Allahi baaqin”  artinya: sesuatu yang disisi kalian itu binasa dan sesuatu yang disisi Allah itu yang kekal.

Maka manakala hilang besertaku oleh sesuatu, yang beserta itu sesuatu ada harga dan kadar, maka aku ikhlaskan kepada Allah sehingga sesuatu itu lebih kekal nilainya d sisi Allah dan dipelihara.


Perkata’an beliau yang ke empat:


Aku pandang pada ini manusia, Maka aku lihat tiap-tiap seseorang kembali kepada harta, nama baik, kemuliaan dan keturunan.

Maka aku lihat pada semua itu ternyata tidak ada apa-apanya, kemudian aku memikirkan kepada firman Allah subhanallahu taala yang berbunyi “ inna akramakum indallahi atkaakum” Artinya: Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa kepada allah yang berada di antara kalian.

Maka beramallah aku dengan takwa, sehingga jadilah aku disisi Allah sebagai orang yang mulia.


Perkataan beliau yang kelima:


Aku pandang pada ini manusia, mencela sebagian mereka pada sebagian dan  mela’nat sebagian mereka akan sebagian, dan timbul semua ini karena sifat hiri dengki, kemudian aku merenungin kepada firman Allah ta’ala yang berbunyi “nahnu kasamnaa bainahum maiisyatahum pilhayaati ddunniaa” Artinya: kami telah menjatahkan kepada mereka akan bagian-bagian pada kehidupan dunia.

Maka kutinggalkan sifat hasad atau iri dengki dan ku tinggalkan akan manusia, karena aku telah mengetahui bahwa pembagian itu hanya dari Allah ta’ala.



Perkataan beliau yang keenam:


Aku pandang pada ini manusia, menzalim sebagian mereka akan sebagian yang lain dan berperang sebagian mereka akan sebagian, Maka aku kembali kepada firman Allah ta’ala yang berbunyi “ inna syaitoona lakum aduwwum pattakhizuuhu aduwwan” Artinya: Sesungguhnya syaitan itu bagi kalian adalah musuh, maka jadikanlah hanya syaitan sebagai musuh kalian.

Maka aku musuhi itu syaitan sendirian, dan aku bersungguh-sungguh pada mengambil kewaspadaan, karena bahwasanya Allah menyaksikan bahwa itu syaitan adalah musuhku, Maka aku tinggalkan permusuhan kepada manusia dan aku pokus pada memusuhi syaitan.



Perkataan beliau yang ketujuh:


Aku pandang pada ini manusia, maka aku liat tiap-tiap seseorang dari mereka mencari ini sepotong roti, maka menjadi hina pada mencari itu roti oleh dirinya, dan dia masuk pada mencari sepotong roti akan jalan yang tidak halal baginya, kemudian aku memikirkan kepada firman Allah ta’ala “wamaa min dabbatin pil ardi illa alallahi rizkuhaa” Artinya: Tidak ada daripada binatang melata pada muka bumi ini melainkan atas Allah lah rizkinya.

Maka aku tahu, sesungguhnya aku ini termasuk dari salah satu binatang melata yang sudah Allah jamin rizkinya, Maka aku bersibuk pada haq ku kepada allah dan aku tinggalkan sesuatu yang sudah pasti diberikan Allah kepadaku.



Perkataan beliau yang kedelapan:


Aku pandang pada ini manusia, maka aku lihat seluruh mereka berpegang atas makhluk yang seumpama mereka, Maka aku kembali pada firman Allah ta’ala “wa man yatawakkal alaAllahi pahua hasbuhu Artinya: Barangsiapa berpegang hanya kepada Allah, maka Allah cukupi akan dia.

Maka berpeganglah aku hanya kepada Allah, maka dia Allah akan mencukupi akan aku.

Itulah delapan pelajaran hidup yang beliau pelajari semenjak umur beliau 33 tahun, Semoga artikel ini bermanfaat untuk saya dan seluruh pembaca sekalian, jangan lupa share kepada teman kita yang lain ya sob, Wassalamualakum Warohmatullaha Wabarokatuh.






EmoticonEmoticon