Ada yang pernah dengar khatim
al-ashom? Mungkin dari kita lebih banyak yang mengenal artis korea dan india,
tak mengapa lah, emang udah zamannya...wkw
Kalian tahu sob, ada 8 masalah
yang beliau pelajari semenjak umur beliau 33 tahun, apa-apa kah itu? Mari kita
simak perkata’an beliau di bawah ini.
Yang pertama beliau berkata:
Aku memandang kepada manusia,
maka aku melihat tiap2 manusia itu mencintai orang yang di cintainya, maka di
sa’at dia meninggal, orang yang dicintainya akan mengantarnya sampai ke kubur,
apabila sampai di kubur, meninggalkan akan dia oleh orang yang dicintainya.
Maka aku jadikan perbuatan baik
lah yang paling kucintai, maka apabila aku masuk akan kubur, masuk juga yang
kucintai beserta ku ke dalam kubur.
Perkata’an beliau yang kedua:
Aku membaca pada ayat al-Qur’an
Allah Berfirman “wa amma man khafa maqaama robbihi wa naha nafsa anil
hawa, fa innal jannata hiyal ma’wa” artinya: dan adapun orang yang
takut akan kedudukan tuhannya, dan dia menahan nafsunya dari keinginannya, maka
sesungguhnya surgalah yang pantas untuk dia.
Maka aku berjuang pada menolak
nafsuku, sehingga dia jinak hanya kepada perbuatan ta’at kepada Allah.
Perkata’an beliau yang ketiga:
Sesungguhnya aku memandang kepada
ini manusia, maka aku melihat beserta setiap seseorang itu ada sesuatu, yang
bagi itu sesuatu ada harga dan kadar, yang meninggikan itu sesuatu akan dia dan
menjaganya (mungkin maksud beliau sesuatu itu adalah harta).
Kemudian aku memikirkan kepada
firman Allah yang berbunyi “maa inda kum yanfadu wa maa inda Allahi
baaqin” artinya: sesuatu yang
disisi kalian itu binasa dan sesuatu yang disisi Allah itu yang kekal.
Maka manakala hilang besertaku
oleh sesuatu, yang beserta itu sesuatu ada harga dan kadar, maka aku ikhlaskan
kepada Allah sehingga sesuatu itu lebih kekal nilainya d sisi Allah dan
dipelihara.
Perkata’an beliau yang ke empat:
Aku pandang pada ini manusia,
Maka aku lihat tiap-tiap seseorang kembali kepada harta, nama baik, kemuliaan
dan keturunan.
Maka aku lihat pada semua itu ternyata
tidak ada apa-apanya, kemudian aku memikirkan kepada firman Allah subhanallahu
taala yang berbunyi “ inna akramakum indallahi atkaakum” Artinya:
Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling
bertakwa kepada allah yang berada di antara kalian.
Maka beramallah aku dengan takwa,
sehingga jadilah aku disisi Allah sebagai orang yang mulia.
Perkataan beliau yang kelima:
Aku pandang pada ini manusia,
mencela sebagian mereka pada sebagian dan
mela’nat sebagian mereka akan sebagian, dan timbul semua ini karena
sifat hiri dengki, kemudian aku merenungin kepada firman Allah ta’ala yang
berbunyi “nahnu kasamnaa bainahum maiisyatahum pilhayaati ddunniaa” Artinya:
kami telah menjatahkan kepada mereka akan bagian-bagian pada kehidupan dunia.
Maka kutinggalkan sifat hasad
atau iri dengki dan ku tinggalkan akan manusia, karena aku telah mengetahui
bahwa pembagian itu hanya dari Allah ta’ala.
Perkataan beliau yang keenam:
Aku pandang pada ini manusia,
menzalim sebagian mereka akan sebagian yang lain dan berperang sebagian mereka
akan sebagian, Maka aku kembali kepada firman Allah ta’ala yang berbunyi “
inna syaitoona lakum aduwwum pattakhizuuhu aduwwan” Artinya: Sesungguhnya
syaitan itu bagi kalian adalah musuh, maka jadikanlah hanya syaitan sebagai
musuh kalian.
Maka aku musuhi itu syaitan
sendirian, dan aku bersungguh-sungguh pada mengambil kewaspadaan, karena
bahwasanya Allah menyaksikan bahwa itu syaitan adalah musuhku, Maka aku
tinggalkan permusuhan kepada manusia dan aku pokus pada memusuhi syaitan.
Perkataan beliau yang ketujuh:
Aku pandang pada ini manusia,
maka aku liat tiap-tiap seseorang dari mereka mencari ini sepotong roti, maka
menjadi hina pada mencari itu roti oleh dirinya, dan dia masuk pada mencari
sepotong roti akan jalan yang tidak halal baginya, kemudian aku memikirkan
kepada firman Allah ta’ala “wamaa min dabbatin pil ardi illa alallahi
rizkuhaa” Artinya: Tidak ada daripada binatang melata pada muka bumi
ini melainkan atas Allah lah rizkinya.
Maka aku tahu, sesungguhnya aku
ini termasuk dari salah satu binatang melata yang sudah Allah jamin rizkinya,
Maka aku bersibuk pada haq ku kepada allah dan aku tinggalkan sesuatu yang
sudah pasti diberikan Allah kepadaku.
Perkataan beliau yang kedelapan:
Aku pandang pada ini manusia,
maka aku lihat seluruh mereka berpegang atas makhluk yang seumpama mereka, Maka
aku kembali pada firman Allah ta’ala “wa man yatawakkal alaAllahi pahua
hasbuhu Artinya: Barangsiapa berpegang hanya kepada Allah, maka
Allah cukupi akan dia.
Maka berpeganglah aku hanya
kepada Allah, maka dia Allah akan mencukupi akan aku.
Itulah delapan pelajaran hidup
yang beliau pelajari semenjak umur beliau 33 tahun, Semoga artikel ini
bermanfaat untuk saya dan seluruh pembaca sekalian, jangan lupa share kepada
teman kita yang lain ya sob, Wassalamualakum Warohmatullaha Wabarokatuh.
EmoticonEmoticon